Regional

SUNGKAWA ANAK JALANAN YANG JADI KADES ?

Sumedang, Swara Jabbar Com.-Rekam jejak Kepala Desa Tamansari Kecamatan Cibugel, Sungkawa, tergolong luar biasa. Sebelum terpilih jadi Kades Tamansari, ia mengaku lama hidup di jalanan. Bahkan, pernah pula jadi seorang kaki lima dan kuli tinta.

” Setelah tamat SMA, saya ngador kamana-mana. Jelajahi kota Surabaya sebagai seniman jalanan. Coba hidup sebagai kaki lima di Jakarta. Lalu, ke Banten. Akhir petualangan saya, kebo mulih pakandangan. Pulang ke Cibugel. “tutur Sungkawa.

Tahun 2003, tuturnya pula, ia mencalonkan jadi Kepala Desa. Berhasil. Dari tahun 2003 hingga 2008, ia jalani satu periode menjadi Kades Tamansari. Setelah tahun 2008, ia icikibung di dunia kuli tinta. Pada musim Pilkades beberapa waktu lalu, ia kembali jadi Kades Tamansari untuk kedua kalinya.

” Jadi kuwu mah teu bisa dihayang-hayang teu bisa diembung-embung. Dihayang-hayang ari teu kapilih. Sabalikna, diembung-embung ari jadi kumaha. Jadi kuwu bagi saya memanpaatkan sisa hidup untuk berbuat yang terbaik bagi masyarakat,” tutur Sungkawa.

menurut pria alumni SMAN Situraja ini, setiap kepala desa akan bangga bila dipandang berhasil oleh masyarakat. Sebaliknya, akan kecewa bila dianggap tidak berhasil memmbangun desa,” Terutama sekali, jangan merusak nama baik,” kilahnya. ( Tatang Tarmedi / Arpha )
Kades Tamansari cibugel sumedang
MARAKNYA OBAT OBATAN TERLARANG DI KAB CIANJUR

Cianjur, – Menjamur dan maraknya peredaran peredarang obat-obatan terlarang yang di Kabupaten Cianjur, Bupati Cianjur Herman Suherman mendorong Aparat Penegak Hukum (APH) untuk segera bertindak.

Berdasarkan pantauan dilapangan, lokasi peredaraan obat – obatan tersebut berada di di Jalan Professor Moch Yamin, wilayah cikidang Pasar beas, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, yang di lokasi tersebut terdapat kios yang diduga menjual obat-obatan jenis tramadol.

Keberadaan kios tersebut jelas banyak merugikan warga karena yang menjadi pembelinya adalah anak – anak muda bahkan tidak sedikit yang masih bersetatus pelajar.

Bupati H.Herman Suherman mengatakan, kita mendukung langkah yang dilakukan Aparat Penegak Hukum ( APH ) dalam memberantas peredaran obat-obatan terlarang di Cianjur.

“Karena ini dapat merusak generasi muda dan dapat merusak sendi-sendi kehidupan di masyarakat,” kata Bupati cianjur saat membuka Pekan OlahRaga kabupaten di pendopo Kamis (22/06/2023).

Masih tuturnya, Bupati cianjur, H.Herman Suherman, peredaran obat-obatan terlarang ini selain sudah menjadi pemicu adanya kejahatan di jalanan salah satunya geng motor yang terjadi di Cipanas kemarin.

Maka dari itu, selain tindakan mematikan peredaran obat-obatan terlarang, perlu juga dilakukan sosialisasi pemahaman kepada anak-anak usia remaja atau usia sekolah.

“Nanti kami sosialisasikan ke setiap sekolah bahaya obat-obatan terlarang dan keikutsertaan menjadi anggota geng motor,” kata bupati.saat di wawancara di pendopo kemarin.

Disisi lain, bahayanya obat jenis tramadol ini dapat menyebabkan selain bisa kecanduan juga efek samping dari obat tersebut berupa mual, muntah, sembelit, pusing, rasa kantuk serta sakit kepala.

Kecanduan obat tramadol juga dapat meningkatkan risiko penurunan fungsi otak, hingga mendekati kepada kematian.

“Tetapi kalau orang yang kecanduan obat tramadol berhenti mengonsumsi ada beberapa gejala putus obat yang dapat dialami, seperti diare, berkeringat, sakit perut, mual, nyeri otot, kegelisahan, insomnia dan tremor,” katanya.(yud,s/ade soleh)