Parlementaria

UMKM dan Koperasi Tulang Punggung Perekonomian.

Bekasi.Swara Jabbar Com.-Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sangat penting dalam pembangunan ekonomi nasional. UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan.

“Dengan melihat kondisi ini, penting bagi kita untuk melakukan upaya yang memotivasi perempuan dan pemuda pemilik usaha dan mereka yang akan memulai kegiatan usaha,” ujarnya.

Koperasi juga memiliki peran yang penting dalam pertumbuhan ekonomi. . “Dengan melihat kondisi ini, penting bagi kita untuk melakukan upaya yang memotivasi perempuan dan pemuda pemilik usaha dan mereka yang akan memulai kegiatan usaha,” ucap Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Hj.Sumiyati.

UMKM dan Koperasi Punya Posisi Signifikan Untuk Pertumbuhan Ekonomi.

Legislator PDI Perjuangan Hj.Sumiyati Dapil Jabar VIII ( Kota Bekasi-Kota Depok) menyampaikan, bahwa Indonesia memiliki kekuatan dalam aspek networking, yaitu kemampuan entrepreneur terhubung dengan entrepreneur lainnya dalam suatu negara ataupun dengan negara lain. Tetapi, Indonesia masih memiliki kelemahan di aspek internationalization, yaitu kemampuan entrepreneur untuk go internasional yang diukur dengan produk ekspor. Oleh karenanya diperlukan meningkatkan kemitraan usaha antara Usaha Mikro Kecil dan Usaha Menengah Besar sebagai pendorong UMKM naik kelas.

UMKM dan koperasi adalah tulang punggung ekonomi Indonesia ucap Hj.Sumiyati

Hj.Sumiyati yang duduk di Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat mengatakan, diperlukan kerjasama yang solid dalam pembangunan perekonomian, karena aktivitas ekonomi tidak bisa dilepaskan dengan inovasi dan kreativitas yang datangnya dari pembangunan manusia dan kebudayaan yaitu cara pikir, cara pandang, cara kerja, cara hidup dan menjadi budaya inovasi dan kreatif sebagai kunci UMKM dan koperasi menjadi penguasa pasar nasional.

Kemudian, pemerintah bersama badan usaha, asosiasi pengusaha, asosiasi pengusaha perempuan memiliki banyak program pendampingan, proram kompetisi, untuk meningkatkan spirit kewirausahaan.

“Maka ini adalah modal kita untuk keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah, termasuk perempuan, dari sisi pelaku UMKM 30 persen itu pelaku perempuan,” Pungkas Hj.Sumiyati..(AP).