Pendidikan

Pj.Gubernur Jabar Apresiasi Edu Passion Yang di Selenggarakan SMAN 3 Bandung.

Bandung.Swara Jabbar Com.-Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin berpesan kepada para siswa SMA/SMK kelas XII yang akan menginjak masa kuliah dan bekerja, agar berani mengambil keputusan dan pengalaman baru untuk masa depan cerah.

Salah satu keputusan yang harus diapresiasi adalah berani kuliah di luar Bandung asalkan jurusannya sesuai dengan minat dan bakat.

Hal itu Bey sampaikan saat berbincang dengan siswa kelas XII bernama Titis yang katanya sejak kecil memiliki _passion_ di bidang seni rupa.

Titis mengatakan berkeinginan mendaftar ke Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung.

Ketika Bey bertanya mengapa tidak mencoba mendaftar ke Insitut Kesenian Jakarta, Universitas Gadjah Mada, atau Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Titis dengan polosnya mengatakan tidak diizinkan orang tua.

“Kalau (kuliah) di Bandung, mudah-mudahan saya tidak salah, kan dari kecil sampai kuliah dengan orang tua terus. Tapi kalau keluar kota, sudah harus mulai mengatur hidup sendiri, belajar sendiri. Jadi kalau memang ada tantangan di luar kota, ambil. Hal itu akan menambah _network_ teman-teman juga,” beber Bey Machmudin.

Terlepas dari kekhawatiran orang tua, Bey mengatakan merantau ke daerah orang dapat memberikan pengalaman berharga.

Dia bercerita dirinya dulu sekolah di SMAN 3 Bandung. Dari 50 siswa di kelasnya, 45 lulus ke perguruan tinggi negeri kebanyakan di Bandung, kecuali lima orang termasuk dirinya.

Bey memutuskan untuk kuliah di luar Bandung dan ternyata tidak seburuk yang dibayangkan. Justru mendapat banyak jaringan.

Kerasnya daerah rantau membuat Bey belajar untuk cepat beradaptasi., dan akhirnya kembali ke Bandung sebagai Penjabat Gubernur Jabar.

“Yang tidak diterima di PTN hanya lima orang termasuk saya, tapi  nggak apa-apa, saya jadi Penjabat Gubernurlah,” seloroh Bey Machmudin disambut tawa para peserta Edu Passion.

Sebagai alumni SMAN 3, Bey secara khusus mendorong kepada junior – juniornya untuk mulai berani berkarir di bidang militer dan kepolisan.

“Anak SMA 3 itu paling jarang ada di militer dan polisi. Adapun jadi dokter polisi atau dokter TNI (dari jalur karir). Kalau di BUMN, pemerintahan, banyak anak SMA 3 yang sudah top, tapi begitu masuk militer nggak ada. Apakah karena terlalu serius hidupnya jadi tidak kuat untuk tes masuk TNI?” canda Bey lagi.

Bey juga mengapresiasi Edu Passion yang diselenggarakan SMAN 3 untuk seluruh siswa SMA/SMK se- Bandung Raya. ***