Regional

Arti dan Makna dari Kam Sia

Bandung.Swara Jabbar com.-

Oleh Jeremy Huang Wijaya

Apakah respon kita ketika mendapatkan bantuan dari seseorang? Sudah kah kita menghargai setiap bantuan yang diberikan seseorang kepada kita
Kita mungkin sering mendengar orang Tionghoa mengucapkan kalimat Kam Sia. Apa sebenarnya makna dan Arti dari Kam Sia.

Kam Sia adalah ucapan lafal dari Bahasa Hokian Tiongkok China. “Kata-kata dalam bahasa Hokkien sering digunakan dalam percakapan sehari-hari di sejumlah komunitas di Asia Tenggara, memberikan nuansa khas dan keakraban dalam interaksi sosial serta kehidupan sehari-hari. Karena Orang orang Tionghoa yang ada di Asia Tenggara umumnya berasal dari Hokkian.

Bahasa Hokian “adalah salah satu dari cabang bahasa Minnan (Min Selatan) yang merupakan bagian dari bahasa Han (Tionghoa). Bahasa ini terutama digunakan secara luas di Tiongkok—provinsi Fujian (Hokkien) serta sebelah utara Guangdong (Kengtang), di Taiwan (Hokkien Taiwan), Singapura, dan di Asia Tenggara di mana konsentrasi orang Tionghoa perantauan adalah mayoritas berasal dari provinsi Fujian. Bahasa Hokkien juga dikenal sebagai bahasa Holo di daratan Tiongkok dan Taiwan.”

“Istilah kamsia memiliki peran yang sangat penting dalam memperkuat hubungan antar individu. Ungkapan ini bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi juga sebuah bentuk penghargaan yang mendalam terhadap bantuan, kebaikan, atau pemberian dari orang lain.”

“Saat seseorang menggunakan kata “kamsia,” itu bukan hanya sebagai ucapan terima kasih, tetapi juga sebagai cara untuk menunjukkan rasa hormat dan perhatian kepada individu yang membantunya, ungkapan ini diucapkan sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi atas bantuan yang diberikan.”

Ketika mengucapkan Kam Sia, orang tersebut sambil membungkukkan badan karena merasa mendapat kejutan surprise bantuan yang tidak terduga sebelum nya. Jadi sebagai sebuah penghargaan dari bantuan yang diterima.
Kam sia bukan kalimat basa basi, Kam sia bukan ucapan pemanis bibir, tetapi memiliki makna yang mendalam.
Orang yang berbudi luhur adalah orang yang dapat menghargai setiap bantuan dan pemberian dari orang
“不客气 (bù kè qì”) Bu ke qi adalah jawaban yang diberikan sesudah seseorang mengucapkan Kam Sia.

Selain kalimat Kam Sia banyak bahasa Hokian jadi bahasa serapan sehari hari seperti elu, gua, kepo, cuan, hoki, ema panggilan untuk nenek, engkong panggilan untuk kakek, mama, papa, dan lain lain. Hal ini terjadi karena pengaruh diaspora Tionghoa Indonesia (banyak keturunan asal Hokkien) “