Parlementaria

Tia Fitriani Sebarluaskan Perda No 3 Tahun 2004 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air

Kab  Bandung.Swara Jabbar Com.-Anggota Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat Dra. Hj. Tia Fitriani Daerah Pemilihan (Dapil) II Kabupaten Bandung melaksanakan kegiatan penyebarluasan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air yang dilaksanakan di Kampung Cijagra desa Bojongsoang kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung, Senin (6/5/2024).

Antusias Ratusan warga masyarakat yang hadir dalam sosialisasi tersebut mendapatkan pencerahan tentang Perda Pengelolaan Air.

 

Tia Fitriani mengatakan yang pentingnya peran masyarakat dalam pengelolaan air di lingkungannya. Ini merupakan hal yang cukup penting, terutama di wilayah Kabupaten Bandung ini yang terbelah aliran sungainya yakni sungai Citarum,” katanya.

Tia Fitriani sendiri menyampaikan hal yang melatarbelakangi perda ini adalah bahwa Air merupakan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan manusia untuk memenuhi segala aspek kehidupan. Air menjadi kebutuhan utama yang sangat diperlukan manusia. Kualitas air yang semakin buruk menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan manusia yang setiap harinya bergantung pada air.

 

 

Hal tersebut dibuktikan dengan semakin banyaknya ditemukan sungai dengan warna air yang tidak jernih dan terdapat banyak sampah serta limbah yang mengapung juga limbah industri atau pabrik, penyelenggaraan Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air menjadi hal yang sangat penting untuk menjaga kelestarian lingkungan.

“Ruang lingkup pengelolaan kualitas air meliputi kegiatan: penyusunan rencana pendayagunaan air, penetapan klasifikasi mutu air, penetapan kriteria mutu air, penetapan baku mutu air, penetapan status mutu air, penetapan baku mutu air sasaran, pengujian kualitas air,” jelasnya.

Pentingnya peran serta masyarakat, peran masyarakat atau badan sangat diharapkan untuk mengatasi krisis air yang terjadi. Krisis air bukan hanya masalah kuantitas air saja melainkan kualitas air untuk dikomsumsi.

Kesadaran masyarakat untuk tidak mencemari sumber-sumber air perlu ditingkatkan. dan pengendalian pencemaran air sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku, mampu memberikan saran, pendapat, penyampaian informasi kepada pejabat yang berwenang serta kegiatan pelestarian kualitas air dan pengendalian pencemaran air pada sumber air.

 

 

Masih kata Tia Fitriani, “Saya berharap kualitas air di kabupaten Bandung ini terus semakin membaik, karena sampai saat ini untuk limbah pabrik atau industri itu masih belum bisa diminimalisir dan ini yang harus kita perhatikan semua, semoga kedepannya dengan kita kawal dan awasi bersama sama agar hal tersebut bisa kita perbaiki sehingga nanti Kabupaten Bandung mempunyai air dan sungai yang bersih dan juga bisa menjadi tempat rekreasi sungai yang menarik”,tuturnya (adv)