Jeruk Santang Sajian di malam Imlek
BANDUNG.SJN COM.-Oleh Jeremy Huang Wijaya
Mulai Bulan Nopember jeruk santang mulai di jual di setiap Supermarket dan Toko Toko buah dan di Pasar Pasar, jika kita pergi ke Pasar Kanoman, dan di tiap toko buah dan supermarket dan toko serba ada dijual jeruk santang. Sewaktu saya kerja di suplier buah sebulan menjelang Imlek bisa habis 30 Ton -60 ton sebelum pandemi
Jeruk Santang dan Jeruk Ponkam berasal dari Tiongkok China, disajikan di malam Imlek, di sajikan di meja sembahyang ataupun untuk makan bersama
Jeruk Santang warna kulitnya kuning melambangkan unsur logam memiliki harapan untuk mendapatkan hidup yang gemilang, sukses dan jaya.
Warga Masyarakat Tionghoa mempercayai 5 unsur dalam kehidupan yaitu Air, Tanah, Api, logam dan kayu. Warna Putih, hitam atau biru melambangkan unsur Air. Warna Coklat melambangkan Tanah, Warna Merah melambangkan Api, Warna Kuning melambangkan logam. Misalnya, unsur kayu yang terbakar akan memunculkan api. Setelah api padam, maka muncullah tanah. Dari tanah, kita akan mendapatkan berbagai logam (misalnya emas, besi, dsb), dan jika logam2 tersebut mencair maka akan melambangkan air.
Akhirnya, unsur air akan menghidupi berbagai tanaman dan menghasilkan kayu. Maka terciptalah sebuah siklus energi yang senantiasa berputar
Jeruk Santang terkenal dengan aromanya yang harum dan rasanya yang manis. Dalam budaya Tionghoa, jeruk ini merupakan simbol kemakmuran sehingga sering dikonsumsi saat Tahun Baru Imlek. Selama sepuluh tahun terakhir, tanaman ini juga menjadi terkenal di dunia agribisnis karena mudah tumbuh. Selain dimakan, jeruk Santang madu juga terkenal sebagai tanaman hias.
Warna Jeruk Santang melambangkan logam.
Tanaman Jeruk Santang ini tumbuh baik dari ketinggian 500-1000 meter di atas permukaan laut. Semakin tinggi tempat penanaman jeruk akan menghasilkan kualitas buah dengan warna kulit yang lebih mencolok.
Jeruk madu Santang tidak menyukai angin dan sangat membutuhkan sinar matahari langsung. Akan tumbuh lebih baik lagi pada iklim dengan 6 – 7 bulan basah dalam suhu 25 – 30 derajat Celcius dan dengan tingkat kelembaban 70 – 80%.
Jenis tanah yang disukai oleh Jeruk Santang adalah lempung atau lempung berpasir dengan kombinasi plastisitas 7 – 27%, lanau 25 – 50%, dan pasir kurang dari 50%, atau tanah andosol dan latosol. Tanah harus mengandung humus yang cukup, pH antara 5,5 – 6,5.
Jeruk Santang ini ini kaya akan vitamin C yang membantu menjaga kesehatan kulit dan sistem kekebalan tubuh. Selain produksi kolagen yang membuat kulit tampak awet muda, vitamin C juga berfungsi sebagai antioksidan.
Jeruk Santang bermanfaat bagi tubuh mengandung Vitamin C dan memiliki harapan kegemilangan dan kesuksessan hidup jika kita memakannya di malam imlek