Parlementaria

TIA FITRIANI ADAKAN SYUKURAN DENGAN DULUR SATIA

BANDUNG.SJN COM,Usai dilantik menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat Terpilih 2019-2024, Dra. Hj. Tia Fitriani, Dapil 2 (Kabupaten Bandung )menggelar Tasyakur Ni’mat bersama Dulur Satia se-Kabupaten Bandung, di Athmosphere, Jalan Lengkong, Kota Bandung, Senin (2/9/19).

Dra Tia Fitriani mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk rasa syukur persembahan dari para konsituen (pendukung dan pemilih) yang selama ini ikut berjuang dengan sebutan Dulur Satia yang tersebar di 31 Kecamatan, Dapil 2 Jabar, Kabupaten Bandung. Menurutnya, sebagai bentuk pergerakan dalam membina masyarakat dapil disatukan menjadi sebuah ikatan kekeluargaan, sehingga tidak ada istilah putus.

“Yang hadir ini sebagian besar dari dapil saya di kabupaten bandung, dalam wadah duduluran, namanya dulur satia. Jadi mereka mempersembahkan ini untuk saya, karena mereka bersyukur alhamdulillah (saya) bisa masuk ke periode kedua melanjutkan perjuangan yang selama ini masih belum tuntas,” tuturya.

“Masih banyak yang harus dikerjakan, dengan sudah dilantik ini menandakan sudah resmi, kalo kemaren kemaren yang namanya perjuangan itu kan luar biasa. Alhamdulillah rekan rekan yang hadir dari berbagai komponen masyarakat dari 31 kecamatan,” ungkapnya.

Mengemban tugas sebagai anggota Dewan tingkat propinsi dari Partai Nasdem, di periode kedua ini (2019-2024) dirinya membeberkan akan

“Yang jelas fokus saya kedepan, ingin lebih mengoptimalkan mengawal program pemerintah propinsi banyak sekali yang bagus, yang jelas (program) betul betul memperhatikan kesejahteraan masyarakat,” tekadnya.

Dirinya juga menungkapkan bahwa saat ini program pemerintah pusat dan pemerintah propinsi Jawa Barat sudah terintegrasi dan alurnya semakin jelas.

“Dan kita juga optimis di propinsi bisa bersinergi secara optimal,” katanya.

Secara khusus, dirinya sangat tertarik dan mendukung program pemerintah propinsi Jawa Barat, diantaranya One Village One Product (satu desa satu produk) dan satu pesantren satu produk.

“Ini kan program luar biasa, ini yang akan kita coba kawal terus, juga satu pesantren satu produk karena pemberdayaan pesantren di jawa barat kan cukup banyak, di dapil saya juga sangat banyak,” ucapnya.

“Mereka kebanyakan tidak terurus (terperhatikan), sehingga saya mulai mensosialisasikan, dan kita akan berusaha mengoptimalkan bahwa mereka itu bisa betul betul diberdayakan secara ekonomi, jadi mereka tidak lagi ketergantungan, sehingga pesantren ini bisa menghidupi diri sendiri bahkan bisa bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya,” harapnya.