Pendidikan

KEPSEK HIDAYATNA TIAP SELASA SENANDUNGKAN GELATIK DI SDN LEMBANG PAMULIHAN

Sumedang.Swara Jabbar Com.-Inovasi itu, kadang, datangnya secara spontan. Setelah merasakan suatu kondisi kurang searah dengan keinginan hati. Hal itu, tampaknya tumbuh pula pada diri Hidayatna S.Pd saat awal dirinya mendapat kepercayaan selaku Kepala SDN Lembang di Desa / Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang Jawa Barat.

” Sebelum saya ke sini, masuk sekolah itu, jam setengah delapan pagi. Saya pikir, itu terlalu siang. Padahal, anak-anak, jam enam pagi sudah pada datang ke sekolah. Maka, kebiasaan itu saya rubah menjadi jam tujuh pagi. Alhamdulillah, selama hampir enam bulan saya disini, jam masuk sekolah sudah terbiasa jam tujuh pagi, ” ungkap Hidayatna.

Pembiasaan lainnya, kata Kepsek dengan latar guru penggerak ini, setiap hari jumat siswa melaksanakan Shalat Dhuha bersama. Dilanjut dengan baca Asmaul Husna dan surat-surat pendek hingga jam 7.30 Sedangkan, pada hari Sabtunya, siswa laksanakan Senam Sehat Simpati (SehatiI )dan Gerakan Peduli Lingkungan Sekolah (Geulis).

Tidak hanya itu, Kepsek Hidayatna pun mengisi hari Selasa dengan program Gelatik. Gerakan Literasi Teknik Informatika, ” Untuk literasinya, untuk kelas bawah, baca-baca buku. Untuk kelas atasnya, terutama kelas 5, belajar mengoperasikan komputer. Bisa menunjang untuk pelaksanaan ANBK, ” tutur Kepsek.

Bertutur tentang perjalanan hidupnya, setelah lulus SMAN Tanjungsari tahun 2001, ia gagal lolos UMPTN. Tapi, akhirnya, ia bisa kuliah di UPI jurusan PGSD. Selama hampir tiga tahunan, ia jalani kerja serabutan. Termasuk, pernah tunggu kios Ubi Cilembu di Banten dan Jakarta. Tahun 2004, ia bersama rekan-rekan di Karang Taruna merintis berdirinya SMP Terbuka di desa tempat tinggalnya, Desa Cilembu. Kala itu, menginduk ke SMP Terbuka Cimanggung.

Sejak tahun 2004 itulah, tutur Hidayatna, ia mulai bersentuhan dengan dunia pendidikan. Pagi menjadi guru honorer di SDN Cilembu sedangkan siangnya di SMP terbuka. Kebetulan, SMP Terbuka waktu itu, menggunakan ruang kelas SDN Cilembu.
Sepuluh tahun menjadi guru honorer. Setelah beberapa kali gagal testing CPNS, tahun 2014, ia baru bisa lulus Kategori 2. Kemudian, memasuki babak baru, menjadi guru PNS masih di SDN Cilembu.

Dituturkan pula, perjalanan untuk menjadi kepala sekolah tidak direncanakan sebelumnya. Sekitar tahun 2022, ia ikuti seleksi Guru Penggerak Angkatan pertama di Sumedang., “Alhamdulillah lulus. Mengikuti pendidikan selama enam bulan. Mulai Mei sampai Desember 2022. Akhir Pebruari, saya menerima SK selaku Kepala Sekolah di SDN Lembang ini, ” pungkas Hidayatna. ( Tatang Tarmedi )