Parlementaria Kota Bandung

Audiensi Paguyuban Bandung Ngariung dengan Komisi C DPRD Kota Bandung

Bandung.Swara Jabbar Com.-Dengan Topik Pengelolaan Sampah di Kota Bandung diadakan Audiensi Paguyuban Bandung Ngariung dengan Komisi C DPRD Kota Bandung pada Selasa 19 September 2023.
Mewakili BandungNgariung:

Martin B Chandra sebagai Koordinator Bandung Ngariung, Abah Landoeng, Jeremy Huang, Lukas, Adi Sukardi, Charlly Lolo, Henrica Rita, Elisabeth Elsye, Maria Elska, Juliana Egeten, dan Lio Great Bandung. Kemudian yang mewakili Komisi C. Yudi Cahyadi dari Fraksi PKS, Maya Dari Fraksi PKS, Uung Tanuwidjaja dari Nasdem, Agus Muharam dari Fraksi Demokrat, Sandi Muharam dari Fraksi PKS, Iman dari Fraksi PKS.

Audiensi ini di Fasilitasi oleh Eric Darmajaya anggota DPRD Kota Bandung dari PSI, Christian Julianto anggota DPRD kota Bandung dari PSI, Uung Tanuwidjaja anggota DPRD Kota Bandung dari Nasdem.

Diawal pertemuan Martin B Chandra memperkenalkan anggota Bandung Ngariung yang hadir kemudian menjelaskan Bandung ngariung adalah pertemuan rutin tiap minggu di d’Botanical sebagai kepedulian kota Bandung dengan moto Bandung Rek Kumaha, Bandung Rek Kamana, Bandung Rek Kusaha. Berangkat dari keprihatinan mendalam pengelolaan masalah sampah di Kota Bandung yang masih menganut buang, angkut, timbun, belum substansial, belum adanya concern bersama.

Dimana tiap individu memproduksi sampah sebanyak 0,7 kilogram perorang. Dimana terjadi Gunung Sampah dengan ketinggian 50 Meter, yang dikhawatirkan disana banyak mengandung gas etana setara tabung elpiji, yang di takutkan jika tumpukan sampah yang mengandung gas etana itu jika longsor dan meledak. TPS tegal lega. Dimana sampah itu ketinggian nya sampai 5 meter. Gundukannya sampai trotoar bahkan sudah sampai jalan raya, dimana sampai senin kemaren belum ada perbaikan. Dimana ada dugaan di TPS mau Terima sampah asal bayar

Adi Sukardi menyampaikan beberapa solusi dalam pengelolaan sampah. Dan mengusulkan ada Perda untuk pengembang perumahan tentang pengelolaan sampah.

Ibu Charllyl dan Lio menyampaikan informasi tentang kegiatan Great Bandung
Yudi Cahyadi sebagai pimpinan DPRD Kota Bandung mengapresiasi masukan dari Paguyuban Bandung Ngariung dimana memetakan masalah dan mencari solusi dari masalah yang ada sebagai bentuk kepedulian, kecintaan dan kepeloporan. Dalam menyelesaikan masalah sampah dengan cara

1 regulasi ada insentif dan disinsentif. Perda diimplikasikan. Dimana sampah di kota Bandung menghasilkan 1500 ton.dari 1500 Ton sejumlah 1200 Ton yang tidak terselesaikan hanya 300 ton yang terselesaikan dengan produksi ulang pemanfaatan sampah, ada rencana dengan Beberapa kota seBandung raya, Garut dan Tasik sampah dibuang di TPS legok nangka untuk propinsi yang akan di optimalkan tahun 2026. 2. masalah sampah juga diselesaikan dari Aspek kelembagaan. . 3 aspek anggaran hanya 120 milyard untuk pengelolaan sampah 4.Teknis operasional melibatkan partisipasi masyarakat diperkuat dengan Bandung ngariung.

Pengelolaan sampah harus dari rumah. Uung Tanuwidjaja anggota DPRD Kota Bandung dari Fraksi nasdem berkata Kehadiran Bandung ngariung yang melakukan audiensi dihadapan komisi C DPRD Kota Bandung amat sangat membanggakan sehingga dapat melihat kerja kami, DPRD Kota Bandung berkolaborasi dengan masyarakat, mengup date tiap kegiatan..karena DPRD Kota Bandung seperti mendapatkan angin segar karena menemukan sebuah komunitas yang masih peduli akan kota Bandung serta merasakan dukungan yang nyata melalui usulan dan saran yang akan memperkaya dan menambah cara untuk menanggulangi masalah persampahan akibtat TPA Sari mukti yang terbakar.

Kehadiran Forum organisasi Bandung Ngariung yang di wakili oleh tokoh masyarakat kota Bandung dengan latar belakang yang berbeda..bahkan cenderung orang orang special yang memiliki keunikan latar belakang dan pengalaman sangatlah membuat kami terharu bertemu dengan komunitas yang mencintai kotanya secara independent tanpa memiliki agenda lain selain ingin menyelesaikan 4 masalah besar perkotaan besar pada umumnya.
Semoga pertemuan ini bukan lah yang pertama dan yang terakhir..tapi merupakan awal dari suatu pertemuan yang saling berkesinambungan. Masalah sampah menjadi Concern prioritas bagi DPRD Kota Bandung.

Agus Muharam dari Fraksi Demokrat menyatakan suatu kehormatan kehadiran Bandung Ngariung karena mencintai kota Bandung. Terkesan dengan motonya Bandung Kumaha, Bandung Rek Kamana, Bandung Rek Kusaha yang harus dimiliki Walikota Bandung, agar Bandung bisa kembali seperti dulu bisa memiliki visi misi seperti ini untuk jadi pegangan. Masalah sampah sudah 2 bulan turun ke lapangan sudah memilah organik dan non organik. Musibah Sarimukti membuat semua berpikir tentang pengelolaan sampah. Harus bisa diselesaikan di hulu.

Sandy Muharam dari Fraksi PKS merasa bahagia dan bangga dengan jiwa sosial dari Bandung Ngariung yang ikut memikirkan Kota Bandung yaitu sampah salah satunya. Akan melakukan sesuai dengan fungsi. Mengedukasi masyarakat, memfasilitasi masyarakat tentang masalah sampah dengan kendala. Mendorong supaya pengelolaan sampah selain kebijakan juga kesadaran. Harus ada kesadaran dari warga masyarakat.

Kewajiban terbesar pengelolaan sampah itu di pemerintahan. Agar pemerintah memperhatikan program program. Dirasakan kurang serius dalam pengelolaan sampah. Di DPRD pengelolaan sampah terkendala siklus pembahasan anggaran.

Iman dari Fraksi PKS menyatakan TPA Sarimukti harus jadi momentum untuk tersadarkan. Harus didorong regulasi dan anggarannya. Untuk bisa bersama sama sadarkan masyarakat mulai dari hulu dalam pengelolaan sampah, dengan memilah sampah organik dan non organik. kesadaran ini harus jadi PR bersama.
Identifikasi Kendala, regulasi anggaran, birokrasi, dan Sumber daya seperti yang di sampaikan oleh Yudi Cahyadi. Dimana Anggaran pengelolaan sampah sekitar +- 120 Milyard/tahun
Apabila TPA Legok Nangka beroperasi ‘kuota sampah ” Kota Bandung hanya 800 ton/hari yang dapat ditampung dari total 1500 ton/hari.

Diupayakan akan ada pergeseran sistem pengelolaan sampah dari tradisional ke cara yang lebih modern, walaupun untuk itu perlu ada investasi.
Martin B Chandra mengusulkan pengelolaan sampah diserahkan kepada swasta supaya dapat diselesaikan secara maksimal

(Jeremy Huang Wijaya)