Regional

Hari Tiong Ciu Pia

Bandung.Swara Jabbar Com.-Ada pepatah Tiongkok berkata 成为永远照亮黑夜的月亮
Chéngwéi yǒngyuǎn zhào liàng hēiyè de yuèliàng artinya jadilah Bulan yang selalu menerangi kegelapan malam
Bulan memiliki keindahan tersendiri dalam kehidupan alam banyak bangsa mengagungkan keindahan bulan disaat bersinar terang.

Banyak perayaan diselenggarakan disaat bulan bersinar utuh bulat.
Orang Jepang turut merayakan dengan cara tsukimi atau melihat bulan. Sementara di Korea, mereka memperingatinya dengan berkunjung ke rumah para leluhur. Masyarakat Vietnam juga menghadirkan kue bulan saat merayakan Trung Thu atau Festival Anak. Dan penduduk Kamboja merayakan Festival Air dan Bulan pada akhir Oktober hingga November untuk memberikan penghormatan pada bulan.

Begitu juga masyarakat Tionghoa merayakan keindahan sinar bulan dengan nama Tiong Ciu pia. Atau nama lainnya festival kue bulan yang di selenggarakan akhir September sampai awal Oktober dalam penanggalan Imlek China jatuh pada tanggal 15 bukan ke 8 karena saat itu bulan bersinar berada di puncaknya dan terlihat paling terang dibandingkan hari hari dan bulan bulan lainnya.

Pada perayaan Tiong Ciu pia para petani memohon kepada dewa bumi agar diberikan musim tanam yang baik sekaligus sebagai rasa syukur karena hasil panen yang berlimpah. Dan disini para keluarga berkumpul melihat indahnya bulan sambil menikmati kue Tiong Ciu pia terbuat dari tepung dan kacang sambil minum teh, mereka bernyanyi dan menari semalaman.

Ada beberapa legenda sekitar Tiong Ciu pia ini ada yang menyatakan berasal dari Dinasti Ming karena dikaitkan dengan kisah heroik pemberontakan Zhu Yuan Zhang melawan pemerintah Mongol. Tetapi ada yang menyatakan sejarah perayaan Tiong Ciu pia tercatat dalam sejarah paling awal pada zaman Dinasti Song. Festival Tiong Ciu pia ini dikenal dengan nama Mid Autumn Festival.

Ada kisah dongeng berkaitan dengan festival Tiong Ciu pia ini konon dulunya bumi memiliki 10 matahari dimana panasnya merusak bumi menyebabkan kekeringan. Dikisahkan ada pemanah hebat bernama Hou Yi ditugaskan Kaisar Surga untuk memanah dan menembak jatuh sembilan matahari untuk menyelamatkan kehidupan di Bumi dan Hou Yi berhasil menjalankan tugasnya. Sebagai hadiah You Yi diberikan ramuan keabadian.

Ia simpan ramuan tersebut di rumah nya dan berencana membaginya dengan istrinya Chang’e. Ketika Hou Yi pergi berburu, salah seorang muridnya bernama Feng Meng berniat untuk mencuri ramuan keabadian tersebut. Untuk mencegahnya, Chang’e langsung meminum ramuan itu dan naik ke surga, di mana dia menjadikan bulan sebagai rumahnya.

Hou Yi sangat sedih sehingga dia mengorbankan makanan favorit Cheng E pada malam bulan purnama untuk mengenangnya. Kebiasaan ini lambat laun menyebar menjadi cerita rakyat. Itulah cerita dongeng seputar perayaan kue bulan.
Menurut Uung Tanuwidjaja anggota DPRD kota Bandung dari Nasdem perayaan Tiong Ciu pia perlu dilestarikan.

Jeremy Huang