Regional

Jumling Di Desa Tegalluar Bojongsoang, Ini yang Diungkapkan Bupati Dadang Supriatna

Kabupaten Bandung.Swara Jabbar Com.-Jumat keliling (Jumling) menjadi salah satu program strategis untuk menjalin silaturahmi dengan masyarakat Kabupaten Bandung yang selama ini sudah dilaksanakan puluhan kali oleh Bupati Bandung, H.M. Dadang Supriatna di beberapa mesjid jami yang tersebar di 31 kecamatan di Kabupaten Bandung.

Tujuan utama dari pelaksanaan kegiatan Jumling ini adalah dalam rangka menjalin silaturahmi antara Pemerintah dengan masyarakat sekitar di Kabupaten Bandung. Karena sejatinya, beliau berpendapat pemimpin adalah pelayan rakyat.

Kali ini, Bupati Dadang Supriatna beserta jajaran Perangkat Daerah Kabupaten Bandung, jajaran Forkopimcam dan aparatur desa serta RW dan RT setempat melaksanakan Jumling di Masjid Jami di Kampung Sapan Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung. Untuk diketahui Desa Tegalluar merupakan tanah kelahiran Dadang Supriatna, dan saat ini masih menjadi domisili rumah beliau. Desa Tegalluar ini pula yang merupakan titik awal keberangkatan Dadang Supriatna sebagai Bupati Bandung.

Pada kesempatan Jumling tersebut, Kang DS, biasa pria ini dipanggil, mengajak para camat, kepala desa, Ketua RW dan RT untuk terus mensosialisasikan program prioritas yang berkaitan dengan terwujudnya masyarakat Kabupaten Bandung yang Bedas (Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera).

“Saya minta kepada para camat, kepala desa, Ketua RW dan RT untuk membantu mensosialisasikan program pinjaman dana bergulir tanpa bunga bagi masyarakat pelaku usaha di Kabupaten Bandung,” kata Kang DS.
Kang DS menyebutkan jika program ini disosialisasikan secara masif dan bisa dipahami oleh masyarakat sebagai pelaku usaha/UMKM, tentunya bisa memberikan manfaat untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Dengan adanya pinjaman dana bergulir tanpa bunga ini, diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Jika daya beli masyarakat meningkat, dan ekonomi masyarakat semakin sejahtera akan berpengaruh pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Peningkatan IPM ini selain ditopang oleh kemampuan daya beli masyarakat, juga ditopang dengan peningkatan di bidang pendidikan dan kesehatan,” tutur Kang DS.

Kang DS menyebutkan, melalui program pinjaman dana bergulir tanpa bunga, Pemkab Bandung sudah melaunching anggaran sebesar Rp 40 miliar. “Jika setiap pelaku usaha mendapatkan pinjaman dana bergulir tanpa bunga sebesar Rp 2 juta per orang, maka dengan anggaran yang disiapkan sekitar Rp 40 milliar dapat melayani nasabah mencapai sekitar 20.000 orang,” Ungkapnya.

Selanjutnya Kang DS berharap program pinjaman dana bergulir ini dapat menggerakkan roda ekonomi masyarakat. Kang DS optimis program pinjaman ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat dari keuntungan usaha yang dilakukannya.
“Jika program ini berjalan baik, dan cicilan lancar, maka akan menambah perguliran anggaran untuk masyarakat lainnya sehingga program ini akan terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” tuturnya.

Pada pelaksanaan Jumling ini, Kang DS kembali menyampaikan pemberian uang insentif untuk guru ngaji yang mencapai 17.000 orang di Kabupaten Bandung.
“Pemkab Bandung sudah menyiapkan anggaran Rp 109 miliar untuk insentif guru ngaji. Masing-masing guru ngaji mendapatkan Rp 350.000 plus BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan,” Ungkapnya.
Beliau mengatakan, melalui layanan BPJS Kesehatan, pemerintah memberikan jaminan pelayanan kesehatan untuk guru ngaji plus istri dan dua anaknya. “Jadi guru ngaji tak bingung lagi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Sedangkan bagi guru ngaji yang meninggal dunia akan mendapatkan asuransi jiwa sebesar Rp. 42 juta juta. “Namun, lanjut Kang DS , yang paling penting kita tetap berdoa dan diberikan kesehatan serta umur panjang, pungkasnya. (Dian S)